Beta pun Indonesia
Nurlaeli
Berkali-kali kucoba menghindari. Sepasang mata terlalu ambisi. Berulang kali memahami. Seseorang itu lantas terus meratapi. Jatuhnya tak sekali dua kali. Rapuhnya tak teranggap, dibalut sang luapan emosi. ...
Kelak suatu saat nanti kamu akan menyadari; dia yang telah pergi memang tak pernah ingin untuk kembali lagi dia yang telah hilang, sudah tak menjadikanmu lagi tempat untuk pulang
Dirinya yang selalu kamu tunggu dengan sabar ...
Berpuluh tahun lalu, kita serupa daging dalam belanga direndam dalam didihan airmata, dalam gelegar jerit, dalam bungkam penghianatan, namun tetap hidup-sekarat.